Kawahkawah yang masih menujukkan aktivitas vulkanik ini menjadi daya tarik tersendiri, begitu juga dengan Kawah Sikidang Dieng. Posisi Kawah Sikidang Dieng berbeda dengan kawah pada umumnya yang terletak di puncak gunung berapi dan susah untuk melihatnya. Sedangkan Kawah Sikidang berada di tanah yang datar sehingga pengunjung leluasa melihat lumpur panas meletup-letup dan gas atau asap yang berwarna putih pekat mengepul di udara.
Wisata Jawa Tengah - Dieng Plateau, Kawah Sikidang adalah kawah yang masih aktif dan mengeluarkan gas, uap air dan material vulkanik lainnya. Disamping memiliki sejarah geologi yang panjang, banyak kisah legenda dan mitos tentang Kawah Sikidang dan Anak Gimbal di Dieng. Kawah Sikidang merupakan salah satu obyek wisata alam yang berada di dataran tinggi Dieng Wonosobo, Jawa Tengah. Dataran Tinggi Dieng terbentuk karena letusan gunung Prahu Tua yang terjadi berabad-abad yang lalu, namun aktivitas vulkanik dikawasan ini masih berlangsung aktif hingga saat ini, salah satunya bisa kita saksikan di Kawah Sikidang. Kawah Sikidang masih aktif sampai sekarang, dan cukup aman untuk dikunjungi karena kadar belerangnya rendah. Kawasan Dataran Tinggi Dieng memang menyimpan fenomena alam yang menakjubkan dan sayang untuk dilewatkan. Salah satu dari beberapa kawah vulkanik yang tersebar di kawasan Dataran Tinggi Dieng. Ketika memasuki Kawasan Kawah Sikidang, Dibagian depan Anda akan menyaksikan langsung lubang besar bekas kawah, dan masih mengeluarkan asap tipis dari kawahnya. Lubang-lubang besar yang bisa anda lihat di bagian depan adalah bekas kawah utama di masa lalu. Sedangkan Kawah Utama yang masih aktif saat ini berada sekitar 1 satu kilometer dari pintu masuk, Anda cukup dengan berjalan kaki menuju kesana. Masih banyak kawah-kawah kecil yang aktif dan diperkirakan terus berkembang dan menggantikan Kawah Utama saat ini Kawah Yang Sering Berpindah dan Melompat-lompat Salah satu daya tarik dari Kawah Sikidang adalah legenda dari si kawah ini. Konon, pemberian nama Sikidang tidak bisa dilepaskan dari karakter si kawah yang hobi "melompat-lompat", yaitu terlihat dari letupan-letupan lumpur panas yang suka berpindah-pindah bahkan terkesan seperti melompat-lompat dari satu tempat ke tempat yang lain. Letak letupan-letupan kawah yang suka berpindah-pindah inilah yang diibaratkan seperti karakter seekor kidang kijang yang suka melompat-lompat. Terlepas dari legenda yang beredar, jika diperhatian lebih mendalam pada bagian tanah gersang berwarna keputihan yang berada di sekitar kawah masih terlihat aktivitas vulkanik di bawahnya. Di bagian lahan yang diberi tanda peringatan masih terlihat beberapa bagian yang mengeluarkan asap vulkanik dan juga lumpur yang cukup panas. Legenda Pangeran Kidang dan Anak Gimbal Selain informasi ilmiah geologi tentang Dataran Tinggi Dieng, tersebar meluas sebuah kisah dan legenda mengenai Kawah Sikidang dan Rambut Gimbal untuk melengkapi khasanah kearifan tradisional setempat. Pada masa lalu, di sekitar kawasan Dieng, hiduplah seorang gadis cantik yang bernama Shinta Dewi, dan kecantikan Shinta Dewi tersebar ke penjuru daerah sehingga banyak pemuda yang ingin meminangnya. Sayangnya, tidak ada yang berhasil meminang Shinta Dewi karena memberikan persyaratan mas kawin dalam jumlah besar. Ilustrasi Pangaeran Sikidang dari Kisah tentang Shinta Dewi pun akhirnya terdengar oleh Kidang Garungan, pangeran yang kaya raya, Dan segera mengutus pengawalnya untuk menyampaikan lamarannya kepada Shinta Dewi dengan kesanggupan memenuhi persyaratan mas kawinnya. Singkat cerita, Shinta Dewi menerima lamaran Pangerang Kidang. Dalam benaknya, seorang pangeran yang kaya pastilah juga berwajah tampan. Namun, alangkah terkejutnya Shinta Dewi ketika melihat perwujudan Pangeran Kidang, yang awalnya dikira Pangeran muda yang kaya dan berwajah tampan, rupanya memiliki sosok manusia tapi berkepala Kijang Kidang atau Rusa. Shinta Dewi pun menjadi bingung karena dia telah menerima lamaran dari sang pangeran. Gadis ini pun mencari akal untuk membatalkan lamaran. Shinta Dewi lalu memberikan persyaratan tambahan yang sangat berat kepada Pangeran Kidang agar dibuatkan sebuah sumur yang besar karena masyarakat sekitar sangat kesulitan mendapatkan air, tentu saja persyaratan ini untuk menggagalkan rencana pertunangannya. Sumur tersebut harus dibuat sendiri oleh sang pangeran dalam satu hari. Pangeran pun menyanggupinya dan sama sekali tidak berkeberatan dengan tugas berat tersebut. Dengan tangan sendiri Pangeran Kidang menggali tanah dan terkadang menggunakan tanduknya. Melihat itu, Shinta Dewi kembali khawatir jika sang pangeran berhasil menyelesaikan persyaratannya. Karena kuatir berhasil, Shinta Dewi lalu meminta pengawal dan dayang-dayangnya menimbun sumur yang sedang digali, ketika sang Pangeran masih berada jauh didalam sumur galiannya. Karena banyaknya orang yang menimbun sumur itu, Pangeran Kidang akhirnya terkubur hidup-hidup di sumur yang digalinya sendiri. Amarah sang pangeran tak tertahan. Amarah itulah yang kemudian membentuk Kawah Sikidang . Akhirnya pangeran Kidang Garungan tewas tertimbun oleh tanah dan terkubur dalam sumur galiannya sendiri. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, sang Pangeran bersumpah bahwa seluruh keturunan Shinta Dewi akan berambut gembel. Sementara itu sumur yang meledak lama kelamaan membentuk sebuah kawah dan diberikan nama Kawah Sikidang Kawah-Kawah Vulkanik Lainnya di Dieng Plateau Kawah Sikidang di Dataran Tinggi Dieng tidak berdiri sendiri, karena kawah aktif di Dieng merupakan kepundan bagi aktivitas vulkanik di bawah dataran tinggi. Beberapa nama kawah lainnya yang mendapat pemantauan rutin untuk aktivitasnya adalah sebagai berikut Kawah Candradimuka Kawah Sibanteng Kawah Siglagah Kawah Sikendang, berpotensi gas beracun Kawah Sileri Kawah Sinila, berpotensi gas beracun Kawah Timbang, berpotensi gas beracun Kawah Sibanteng Sibanteng terletak di Desa Dieng Kulon. Kawah ini pernah meletus freatik pada bulan Januari 2009, menyebabkan kawasan wisata Dieng harus ditutup beberapa hari untuk mengantisipasi terjadinya bencana keracunan gas. Letusan lumpurnya terdengar hingga 2 km, merusak hutan milik Perhutani di sekitarnya, dan menyebabkan longsor yang membendung Kali Putih, anak Sungai Serayu. Kawah Sibanteng pernah pula meletus juga pada bulan Juli 2003. Kawah Sileri Sileri adalah kawah yang paling aktif dan pernah meletus beberapa kali berdasarkan catatan tahun 1944, 1964, 1984, Juli 2003, dan September 2009. Pada aktivitas freatik terakhir 26 September 2009 muncul tiga celah kawah baru disertai dengan pancaran material setinggi 200 meter.[3] Kawah Sinila Sinila terletak di antara Desa Batur, Desa Sumberejo, dan Desa Pekasiran, Kecamatan Batur. Kawah Sinila pernah meletus pada pagi hari tepatnya pada 20 Februari 1979. Gempa yang ditimbulkan membuat warga berlarian ke luar rumah, namun mereka terperangkap gas racun yang keluar dari Kawah Timbang akibat terpicu letusan Sinila. Sejumlah warga 149 jiwa dan ternak tewas keracunan gas karbondioksida yang terlepas dan menyebar ke wilayah pemukiman. Kawah Timbang Timbang adalah kawah yang terletak di dekat Sinila dan beraktivitas sedang. Meskipun kurang aktif, kawah ini merupakan sumber gas CO2 berkonsentrasi tinggi yang memakan ratusan korban pada tahun 1979. Kawah ini terakhir tercatat mengalami kenaikan aktivitas pada bulan Mei 2011 dengan menyemburkan asap putih setinggi 20 meter, mengeluarkan CO2 dalam konsentrasi melebihi ambang aman ppm, konsentrasi normal di udara mendekati 400 ppm dan memunculkan gempa vulkanik. Pada tanggal 31 Mei 2011 pagi, kawah ini kembali melepaskan gas CO2 hingga mencapai 1% v/v ppm disertai dengan gempa tremor. Akibatnya semua aktivitas dalam radius 1 km dilarang dan warga Dusun Simbar dan Dusun Serang diungsikan Peta Wisata Dieng Wonosobo untuk peta lebih besar, silahkan klik Tour de Java Maps disini
LokasiKawah Sikidang Dieng. Kawah SIkidang termasuk dalam tempat wisata Dieng Plateau yang secara administratif termasuk dalam Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Harga TIket Masuk Kawah Sikidang Dieng. Untuk memasuki lokasi obyek wisata Kawah Sikidang DIeng ini maka anda akan dikenakan biaya sekitar Rp. 6000,-.
Kawah Sikidang Dieng Wonosobo memiliki legenda yang unik dan menarik untuk dipelajari. Bagi Anda penggemar wisata alam sekaligus wisata sejarah dan budaya, kunjungilah kawasan Kawah Sikidang ini. Kawah Sikidang merupakan cekungan berisi kawah yang timbul karena aktivitas Gunung Berapi di Dataran TInggi Dieng. Lokasi dari kawah Sikidang ini berada di tanah yang lumayan datar, sehingga pengunjung dapat dengan jelas melihat gumpalan asap yang keluar dari Kawah Sikidang ini. Hal ini lah yang kemudian menarik perhatian dari para pengunjung karena dapat melihat secara langsung fenomena unik dan menarik tersebut. Kawah Sikidang ini mengandung kandungan belerang yang tinggi sehingga gas yang keluar juga mengandung belerang sehingga sangat beracun dan dapat berbahaya bagi kesehatan. Untuk tujuan keamanan bagi pengunjung di sekitar kawah Sikidang sudah dibangun pagar yang terbuat dari kayu, yang fungsinya sebagai pembatas agar tidak ada pengunjung yang tercebur dalam kawah atau terkena dampak dari gas beracun Kawah Sikidang. Sebagai tindakan pencegahan sebaiknya Anda tidak berada melewati batas pagar kayu serta selalu gunakan masker pelindung hidung yang banyak dijual di sekitar parkiran Kawasan Wisata Kawah Sikidang Dieng. Keunikan Kawah Sikidang dalam paket wisata Dieng ini adalah pada legenda menurut masyarakat sekitar yang menceritakan tentang asal usul Kawah Sikidang yaitu Legenda Kawah Sikidang yang kemudian berhubungan dengan kondisi anak-anak di Dieng yang sering terdapat anak yang memiliki rambut letak kawah utama yang berpindah-pindah inilah kawasan ini diberi nama “sikidang”, yang berasal dari “kidang” kijang. Kawah utama yang berpindah-pindah disamakan dengan sifat kijang yang senang melompat ke sana-ke mari. Selain itu, ada sebuah legenda mengenai kawah ini. Pada masa lalu, di sekitar kawasan ini, hiduplah seorang gadis cantik yang bernama Shinta Dewi. Kecantikan Shinta Dewi tersebar ke penjuru daerah sehingga banyak pemuda yang ingin meminangnya. Sayang, tidak ada yang berhasil meminang Shinta Dewi karena gadis cantik tersebut meminta mas kawin dalam jumlah besar. Kecantikan Shinta Dewi pun terdengar oleh Kidang Garungan, seorang pangeran kaya raya. Tapi, walau kaya raya, sesuai namanya, ada yang tidak biasa pada pangeran ini. Kidang Garungan memiliki tubuh manusia tapi kepalanya merupakan kepala kijang – karenanya diberi nama “kidang”. Pangeran Kidang pun mengutus pengawal untuk menyampaikan lamarannya kepada Shinta Dewi dengan iming-iming mas kawin yang sangat banyak. Mendengar mas kawin yang ditawarkan oleh pengawal yang datang menemuinya, Shinta Dewi menerima lamaran Pangerang Kidang. Dalam benaknya, seorang pangeran yang kaya pastilah juga berwajah tampan. Namun, alangkah terkejutnya Shinta Dewi ketika melihat perwujudan Pangeran Kidang. Shinta Dewi pun menjadi bingung karena dia telah mengiyakan lamaran dari sang pangeran. Gadis ini pun mencari akal untuk membatalkan lamaran. Shinta Dewi lalu memohon kepada Pangeran Kidang agar dibuatkan sebuah sumur yang besar karena masyarakat sekitar sangat kesulitan mendapatkan air. Sumur tersebut harus dibuat sendiri oleh sang pangeran dalam satu hari. Pangeran pun giat, Pangeran Kidang menggali tanah menggunakan tangan dan terkadang tanduknya. Melihat itu, Shinta Dewi kembali khawatir kalau-kalau sang pangeran berhasil menyelesaikan permintaannya. Karena kalut, Shinta Dewi lalu meminta masyarakat menimbun sumur yang sedang digali sang pangeran selagi sang pangeran masih berada di dasar sumur. Pangeran Kidang akhirnya terkubur hidup-hidup di sumur yang digalinya sendiri. Amarah sang pangeran tak tertahan. Amarah itulah yang kemudian membentuk Kawah Sikidang.
KyaiKolodete membuka permukiman di Dataran Tinggi Dieng, Kyai Karim di sekitar Kalibeber, dan Kyai Walik memilih wilayah yang kini menjadi Kota Wonosobo. Dari ketiga orang itu pula, muncuk anak keturunan yang di kelak kemudian hari menjadi para penguasa di seputar Wonosobo. Sejarah Kabupaten Wonosobo juga berkaitan erat dengan masa perang
Kawah Sikidang adalah salah satu alternatif wisata yang cukup menarik di kawasan dataran tinggi Dieng, Jawa Kawah SikidangSejarah Kawah SikidangKeunikan Kawah SikidangDaya Tarik Wisata Kawah Sikidang WonosoboKawah Aktif Yang EksotisWahana EkstrimTelur Rebus Ala Kawah SikidangHunting FotoKuliner Khas DiengSouvenir Khas DiengAlamat Kawah Sikidang BanjarnegaraRute Menuju Kawah SikidangJam Buka Kawah SikidangHarga Tiket Masuk Kawah SikidangFasilitas Umum di Kawah SikidangObyek Wisata Dekat Kawah SikidangTips MengunjungiVideo Kawah Sikidang Jawa Tengah Di tempat ini kita bisa melihat langsung fenomena alam berupa aktifitas vulkanik kawah aktif sisa letusan gungun api di masa lampau. Selain itu, saat ini di kawasan wisata Kawah Sikidang juga sudah tersedia berbagai wahana wisata. Hal ini membuat aktifitas wisata kita di tempat ini akan semakin beragam. Nah, bagi yang ingin berwisata ke salah satu kawah aktif terbesar di Dieng ini, mari simak dulu ulasan selengkapnya. Deskripsi Kawah Sikidang Meski berstatus sebagai wilayah paling terpencil di Jawa Tengah, Dieng memiliki pesona alam yang sungguh menarik. Salah satu pesona alam tersebut, adalah terdapatnya beberapa kawah yang diyakini merupakan sisa letusan gunung api di masa lampau. Kawah-kawah tersebut hingga sekarang masih aktif dan beberapa diantaranya dijadikan sebagai tempat wisata. Tapi yang paling menarik perhatian dan paling padat pengunjung, tak lain ialah Kawah Sikidang yang terkenal karena keunikannya. Selain unik, kawah ini memang merupakan kawah yang paling mudah dijangkau di dataran tinggi Dieng. Kita tidak perlu naik ke puncak gunung karena Kawah Sikidang ini berada di tanah datar. Karena tingginya animo masyarakat yang ingin melihat langsung aktifitas vulkanik di Kawah Sikidang, saat ini di lokasinya telah disediakan juga berbagai wahana wisata. Jadi selain melihat luapan lumpur serta gas alam yang keluar dari kawah, para wisatawan juga bisa melakukan beragam aktifitas lain. Saat ini di kawasan wisata Kawah Sikidang sudah ada berbagai spot foto, wahana wisata ekstrim, penjaja kuliner, hingga penjual souvenir khas Dieng. Sejarah Kawah Sikidang Sumber gambar Kawah Sikidang dan kawah-kawah lainnya di dataran tinggi Dieng terbentuk akibat letusan gunung api. Namun, masyarakat yang mendiami kawasan sekitar Dieng ternyata juga punya kepercayaan lain perihal terbentuknya kawah ini. Konon, menurut sejarah yang dipercaya sebagian masyarakat, dulunya di kawasan Dieng hiduplah seorang putri yang cantik jelita bernama Shinta Dewi. Kecantikan parasnya membuat banyak pangeran pada masa itu menaruh hati dan ingin mempersunting dirinya. Tapi semua lamaran ditolak mentah-mentah oleh Shinta Dewi karena merasa mahar yang ditawarkan para pengeran terlalu kecil. Hingga tibalah waktu pangeran Kidang mengirimkan lamaran dengan mahar yang disetujui Shinta Dewi. Dalam bayangan Shinta Dewi pastilah pangeran Kidang adalah bangsawan yang kaya raya dan juga tampan. Tapi pada kenyataannya, pangeran Kidang memiliki bentuk fisik yang aneh yaitu badannya berwujud manusia tapi kepalanya berbentuk kepala kijang. Menyadari hal itu, Shinta Dewi akhirnya mencari akal agar pernikahannya dengan pangeran Kidang dibatalkan. Setelah berfikir lama, Shinta Dewi meminta sang pangeran untuk membuatkan sumur besar sebagai tempat masyarakat mengambil air. Tapi belum lagi sumur tersebut selesai digali pangeran Kidang, putri Shinta Dewi memerintahkan masyarakat untuk menimbun sumur tersebut berikut pangeran Kidang yang masih ada di dalam. Pangeran Kidang akhirnya terkubur di dalam sumur yang dibuatnya sendiri. Nah karena amarah yang tak terkira besarnya, pangeran Kidang pun mengamuk hingga sumur yang dibuatnya berubah menjadi kawah yang menjadi cikal bakal Kawah Sikidang. Keunikan Kawah Sikidang Sumber gambar Tidak hanya menyimpan kisah sejarah yang melegenda, Kawah Sikidang juga memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya cukup populer di kalangan wisatawan. Kawah ini konon sering berpindah tempat dari titik satu ke titik lainnya setiap 4 tahun sekali. Keunikan inilah yang juga menjadi asal muasal penamaan kawah ini. Kidang berarti kijang dalam bahasa Jawa yang punya kecenderungan berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lainnya. Daya Tarik Wisata Kawah Sikidang Wonosobo Ada beragam daya tarik yang membuat Kawah Sikidang begitu populer di kalangan wisatawan. Apalagi setelah tersedianya aneka macam wahana wisata, tempat ini semakin diburu dan menjadi salah satu tempat wisata favorit di Wonosobo. Berikut beberapa daya tarik yang dimiliki Kawah Sikidang 1. Kawah Aktif Yang Eksotis Sumber gambar Meski cukup berbahaya, namun para wisatawan tetap bisa menikmati keeksotisan Kawah Sikidang. Para wisatawan diizinkan untuk melihat langsung proses vulkanis berupa muntahan lumpur bercampur gas bumi dari jarak tertentu. Yang perlu diingat bahwa gas yang keluar dari kawah ini mengandung belerang. Baunya sangat menyengat sehingga dianjurkan agar menggunakan masker atau penutup hidung lainnya. Di lokasi wisata juga sudah tersedia banyak penjual masker dengan harga cukup murah. Hanya dengan Rp. 5000 kita sudah bisa mendapatkan 3 masker. 2. Wahana Ekstrim Saat ini di kawasan wisata Kawah Sikidang sudah tersedia beberapa wahana ekstrim seperti flying fox dan ATV. Wahana-wahana tersebut bisa dinikmati dengan biaya yang cukup murah. Selain itu ada juga wahana sepeda gunung, motor cross, hingga kuda. Ketiganya bisa kita gunakan untuk menjelajah kawasan sekitar Kawah Sikidang. 3. Telur Rebus Ala Kawah Sikidang Sumber gambar Bertandang ke kawah ini jangan lupa untuk mencoba sensasi merebus telur dengan air Kawah Sikidang. Ada beberapa jenis telur yang dijual oleh warga sekitar seperti elur ayam, telur bebek hingga telur puyuh. Satu pak telur biasanya dijual dengan harga Rp. 5000 saja. 4. Hunting Foto Obyek kawah saat mengeluarkan lumpur serta kepulan gas yang berwarna putih cukup menarik dijadikan latar foto. Tidak sedikit wisatawan yang antri untuk mendapatkan kesempatan berfoto di depan kawah. Property foto lainnya yang biasa digunakan wisatawan di tempat ini adalah burung hantu dan ular sanca. Selain itu, tersedia juga beberapa spot foto buatan salah satunya spot ayunan yang bisa digunakan sebagai latar foto dengan retribusi sebesar Rp. 5000. 5. Kuliner Khas Dieng Dijadikannya Kawah Sikidang sebagai tempat wisata telah membantu perekonomian masyarakat sekitar. Selain menjual aneka hasil bumi seperti tanaman hias, terong, hingga tanaman mint, di kawasan wisata ini juga banyak penjual kuliner khas Dieng. Menu-menu kuliner yang dijual antara lain kentang goreng, carica, tempe kemul, hingga minuman purwacen khas Dieng. 6. Souvenir Khas Dieng Selain kuliner kita juga bisa berbelanja souvenir khas Dieng di sebuah pasar yang tidak jauh dari Kawah Sikidang. Di pasar tersebut tersedia berbagai souvenir khas Dieng seperti tas, baju kaos, sepatu, hingga hiasan-hiasan berciri khas wisata Dieng. Alamat Kawah Sikidang Banjarnegara Sumber gambar Kawah ini masuk ke dalam wilayah kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Tapi secara administratif, Kawah Sikidang beralamat di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah. Dari pusat kota Banjarnegara kawah ini berjarak sekitar 74 kilometer. Kita bisa mencapainya dengan berkendara dalam waktu kurang lebih selama 2 jam. Meski cukup jauh dari pusat kota, namun sebenarnya lokasi Kawah Sikidang tidak sulit untuk ditemukan. Jika berangkata dari Wonosobo misalnya, kita bisa langsung mengarahkan kendaraan ke arah Dieng melalui jalan utama Wonosobo – Dieng. Setelah sampai di terminal Dieng kita bisa lanjutkan berjalanan ke Kawah Sikidang. Jika masih bingung dengan rutenya, kita bisa mengikuti rute ke candi Bima atau candi Arjuna karena letak kawah ini tidak jauh dari kedua candi tersebut. Untuk mempermudah kita dalam mencari rute terbaik dan tercepat ke Kawah Sikdiang, berikut kami sajikan peta lokasinya dari Google Maps Baca juga Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah Jam Buka Kawah Sikidang Menuju tempat wisata ini kita bisa datang kapan saja. Jam bukanya dimulai dari pukul 7 pagi hingga pukul 5 sore. Hari Jam Operasional Setiap Hari – WIB Meski begitu, bagi kita yang ingin suasana lebih sepi bisa melilih waktu kunjungan pada hari kerja antara Sening hingga Jum’at. Alasannya karena pada hari libur pengunjung Kawah Sikidang akan sangat ramai bahkan jalan ke lokasinya sering macet. Harga Tiket Masuk Kawah Sikidang Sumber gambar Asyiknya tempat wisata ini bisa dimasuki dengan biaya yang cukup terjangkau. Tiket masuknya dijual dengan harga Rp. saja dan sudah termasuk tiket untuk memasuki candi Arjuna. Jenis Tiket Harga Tiket Masuk Rp. Namun tentu saja beberapa wahana berikut spot foto yang ada di dalam tidak bisa dinikmati secara gratis. Jadi meskipun harga tiketnya murah, kita sebaiknya tetap menyiapkan dana liburan yang cukup. Baca juga The Lawu Park, Jawa Tengah Fasilitas Umum di Kawah Sikidang Selain dilengkapi dengan aneka wahana wisata, Kawah Sikidang juga didukung dengan fasilitas umum yang cukup memadai. Di sana sudah tersedia lahan parkir yang cukup luas, toilet, mushola, dan beberapa tempat istirahat. Tapi menurut review pengunjung, beberapa fasilitas saat ini sudah mulai agak rusak dan kurang terawat. Hal ini mungkin perlu menjadi perhatian pengelola agar wisatawan tetap nyaman saat liburan ke Kawah Sikidang. Obyek Wisata Dekat Kawah Sikidang Sumber gambar Liburan ke Dieng jangan hanya mengunjungi Kawah Sikidang saja. Karena di sekitar kawah ini, masih ada beberapa tempat wisata yang juga cukup menarik untuk didatangi. Beberapa rekomendasi obyek wisata yang dekat dari Kawah Sikidang yaitu tempat wisata Dieng Plateau, Museum Dieng Kailasa, Batu Pandang Ratapan Angin, dan Telaga Warna Dieng. Lalu ada juga tempat wisata Bukit Sikunir, Air Terjun Sikarim, dan Tuk Bimo Lukar di jarak 3 kilometer saja. Baca juga Hutan Pinus Kragilan, Jawa Tengah Tips Mengunjungi Berikut beberapa tips wisata ke Kawah Sikidang Banjarnegara Meski tidak perlu naik ke puncak gunung, namun perjalanan ke tempat ini pasti cukup melelahkan. Karena itu jangan lupa cek kondisi kesehatan Anda. Pastikan kondisi kita sedang fit sebelum berangkat. Jangan lupa bawa perbekalan yang cukup. Untuk berhemat Anda bisa membawa makanan, masker dan juga sunblock dari rumah. Gunakan pakaian yang hangat karena suhu udara di Dieng cukup dingin. Bila perlu gunakan juga kaus kaki yang agak tebal. Ingatlah agar jangan terlalu dekat dari bibir kawah. Meski diizinkan untuk melihat langsung aktifitas vulkanis nya, namun akan berbahaya jika kita berada terlalu dekat. Video Kawah Sikidang Jawa Tengah Berikut ini bisa ditonton video wisata ke Kawah Sikidang sebelum liburan kesana Baca juga Bukit Sekipan, Jawa Tengah Demikianlah artikel tentang obyek wisata Kawah Sikidang Dieng yang ada di Wonosobo. Semoga ada manfaatnya untuk Anda sekalian yang sedang menyusun rencana liburan ke Dieng, Jawa Tengah. SejarahKawah Sikidang Instagram by @ceriswisata. Ada dua versi mengenai asal usul Kawah Sikidang, secara ilmiah dan mistis. Secara ilmiah, Kawah Sikidang terjadi akibat letusan gunung berapi bertahun-tahun lalu yang menyemburkan lumpur vulkanik yang meletup-letup disertai gas beracun dan membentuk asap putih pekat yang kini disebut Kawah Sikidang.
Ada beberapa tempat wisata Dieng Wonosobo yang cukup menarik untuk dikunjungi. Berada di wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, kurang lebih 30 km dari kota Wonosobo. Dataran tinggi Dieng terletak di barat komplek Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Menurut sejarah, dataran tinggi Dieng Wonosobo disebut sebagai tempat para dewa dewi tinggal. Nama Dieng sendiri diambil dari bahasa Kawi “di” yang artinya tempat atau gunung dan “Hyang” yang artinya dewa. Sehingga Dieng berarti daerah pegunungan tempat dewa dewi bersemayam. Sedangkan sejarah lain ada yang mengatakan jika nama Dieng berasal dari bahasa Sunda “di hyang”, karena diperkirakan pada abad ke-7 Masehi daerah ini berada dalam wilayah politik kerajaan karena keindahan tempat wisatanya, Dieng juga terkenal sebagai tempat yang kental akan spiritual karena di sini terdapat candi-candi kuno bercorak Hindu dengan arsitektur yang unik. Berada di ketinggian mdpl, dataran tinggi Dieng Wonosobo memiliki udara yang sejuk lengkap dengan kabut saat matahari tidak muncul di langit. Dengan kisaran suhu 15 sampai 20 derajat Celcius, dataran tinggi Dieng Wonosobo memiliki beberapa tempat wisata yang sayang untuk Anda lewatkan. 1. Curug Sirawe Curug Sirawe, dataran tinggi Dieng Wonosobo alvindmp_ Curug atau air terjun yang satu ini memiliki ketinggian sekitar 80 meter. Air terjun ini juga merupakan salah satu air terjun perawan. Hal tersebut dikarenakan sangat sedikit orang yang mengunjungi tempat wisata alam yang satu ini. Medan untuk mencapai ke air terjun Sirawe memang tidaklah mudah. Lokasinya ada di Dusun Bitingan, Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kanupaten Banjarnegara. Memang tempat wisata ini berada di perbatasan antara Wonosobo dan Banjarnegara. Sehingga banyak warga sekitar yang menganggap air terjun ini berada di Wonosobo. 2. Telaga Warna Telaga Warna naonomnom Telaga warna adalah salah satu landmark dari wisata dataran tinggi Dieng Wonosobo. Nama Telaga Warna diambil karena telaga ini memiliki warna yang berbeda-beda. Telaga Warna ini memiliki legenda tersendiri. Menurut legenda warga sekitar, warna yang muncul di permukaan telaga tersebut karena zaman dahulu kala ada cincin milik bangsawan yang jatuh ke dalam telaga tersebut. Secara ilmiah, warna yang berbeda dari telaga tersebut karena adanya pembiasan cahaya pada endapan belerang di dasar telaga. Dominasi warna dari telaga ini adalah hijau, biru laut dan putih kekuningan. Jika ingin melihat keindahan warna dari telaga, Anda dapat mendaki ke puncak bukit yang mengelilingi telaga tersebut. Di daerah tepian telaga, terdapat balkon yang dapat digunakan untuk duduk bersantai menikmati keindahan telaga ini. 3. Telaga Merdada Telaga Merdada takaitu Telaga Merdada merupakan telaga terluas yang ada di dataran tinggi Dieng Wonosobo dengan luas sebesar 25 hektar. Namun walau merupakan telaga terluas di dataran tinggi Dieng Wonosobo, Telaga Merdada tidak memiliki sumber mata air dan seluruh air yang menggenangi cekungan telaga akan surut ketika musim kemarau tiba. Hal ini dikarenakan pada musim kemarau tidak ada air hujan yang perlu ditampung sehingga telaga ini lama kelamaan akan mengering. Namun walaupun kondisi telaga mengering di musim kemarau, bukan berarti bahwa bagian tengah telaga ini dapat dilintasi dengan berjalan kaki karena cekungan telaga di musim kemarau akan dipenuhi oleh lumpur yang dalam sehingga akan berbahaya jika dilintasi. Untuk kamu yang berkunjung ke Telaga Merdada, selain kamu bisa bersantai di tepian telaga dan mengabadikan berbagai momen seru, kamu pun dapat memasang hammock dan bersantai di sana. Menggelar tikar dan bersenda gurau bersama teman sambil makan dan minum juga cocok dilakukan. Pokoknya kalau kamu mencari tempat camping terbaik di dataran tinggi Dieng Wonosobo, Telaga Merdada adalah jawabannya. Untuk menuju ke Telaga Merdada, akses jalannya cukup mudah. Dari pertigaan dataran tinggi Dieng Wonosobo, ambil arah ke jalan Banjarnegara. Telusuri jalan tersebut hingga kamu menemukan sebuah papan nama bertuliskan Telaga Merdada. 4. Bukit Sikunir Wisata dataran tinggi Dieng Wonosobo – Bukit Sikunir Ingin melihat sunrise? Anda bisa datang ke Bukit Sikunir. Bukit ini adalah bukit yang terkenal di kalangan wisatawan sebagai tempat berburu sunrise. Bukit Sikunir terletak di Desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di Jawa Tengah. Bukit Sikunir berada pada ketinggian mdpl. Dinamakan bukit Sikunir karena bukit ini banyak membuat wisatawan ketagihan berburu sunrise. Warna sinar matahari yang kekuningan seperti kunir membuat masyarakat setempat menamainya sikunir. Kunir adalah bahasa Jawa dari kunyit. 5. Sumur Jalatunda Sumur Jalatunda, dataran tinggi Dieng Wonosobo rumahmisteri Sumur Jalatunda berlokasi di Desa Pekasiran, Kecamatan Bantur, Kabupaten Banjarnegara, kurang lebih sekitar 12 km di sebelah barat lokasi utama wisata dataran tinggi Dieng Wonosobo. Sumur Jalatunda ini dulunya adalah sebuah ceruk rekahan kawah yang kemudian digenangi oleh air dengan diameter 90 meter dan kedalaman lebih dari 200 meter. Karena air yang menggenang ini ceruk tersebut tampak seperti sumur. Mencapai Sumur Jalatunda ini, Anda harus menyiapkan fisik untuk menaikai 257 anak tangga. Pada anak tangga terakhir, Anda akan menemukan tumpukan kerikil beralaskan karung beras, Menurut mitos masyarakat setempat, barang siapa yang dapat melempar kerikil dari seberang sumur ke seberang yang berlawanan, maka harapannya bisa terkabul. Oleh karena itu, ketika Anda mengunjungi sumur ini, Anda akan menemukan para penjual batu kerikil. Harga yang dipatok untuk batu kerikil tersebut sebesar 500 rupiah. Banyak wisatawan yang mencoba peruntungannya dengan melempar batu kerikil ini. 6. Kawah di Dataran Tinggi Dieng Wonosobo Wisata dataran tinggi Dieng Wonosobo – Kawah Sikidang Dataran tinggi Dieng Wonosobo memiliki beberapa kawah yang indah, yaitu Kawah Sikidang, Kawah Candradimuka, dan Kawah Sileri yang masih aktif. Kawah Sikidang adalah salah satu kawah yang dijadikan andalan tempat wisata di dataran tinggi Dieng Wonosobo dan berlokasi di wilayah Dieng timur. Pemandangan di sekitar kawah ini sangat indah, perpaduan hamparan bukit hijau dan tanah kapur di sekitar tanah kawah. Diberi nama Sikidang karena kolam magma di kawah ini sering berpindah-pindah seperti Kidang bahasa Jawa untuk hewan Kijang. Gejolak magma di kawah ini juga cukup tinggi, antara setengah hingga satu meter. Kawah Sileri merupakan salah satu kawah terbesar di dataran tinggi Dieng dengan luas sekitar 4 hektar. Anda dapat mencapai kawah ini dengan perjalanan sejauh 7 km dari kawasan wisata utama dataran tinggi Dieng Wonosobo. Kawah Sileri masih masih mengeluarkan asap putih. Diberi nama Sileri karena warna air kawah ini putih dan aromanya seperti air bekas mencuci beras dalam bahasa Jawa disebut leri. Sedangkan Kawah Candradimuka adalah kawah yang terkenal di dalam cerita legenda pewayangan. Dalam legenda diceritakan, kawah ini adalah tempat di mana Gatotkaca dijedi dimandikan dalam bahasa Jawa sehingga memiliki kesaktian yang luar biasa. Letak kawah ini kurang lebih 6 km dari pusat wisata dataran tinggi Dieng Wonosobo. 7. Candi Dieng Wisata Dieng Wonosobo – Komplek Candi Arjuna Candi adalah sebuah simbol kepariwisataan di dataran tinggi Dieng Wonosobo. Candi jugalah yang membuat dataran tinggi Dieng Wonosobo menjadi tempat yang sakral. Di sini terdapat banyak Candi Hindu yang tersebar di berbagai lokasi. Candi-candi yang terdapat di dataran tinggi Dieng Wonosobo diberi nama sesuai dengan tokoh Mahabarata. Ada Candi Bima, Arjuna, Gatot Kaca, Srikandi, dan lain-lain. Model bangunan candi di sini mengikuti bentuk candi di India dengan ciri khas arca dan relief yang menghiasi bangunan candi. 8. Gua Semar Gua Semar octarchmsr Gua Semar merupakan salah satu gua yang terkenal sebagai tempat bertapa para raja Jawa, begitu juga dengan mantan presiden pertama dan ketiga RI, Soekarno dan Soeharto. Apabila ingin masuk ke gua, pengunjung harus menghubungi penjaga gua. Tiket masuk ke gua ini hanya sebesar rupiah saja. Selain mengunjungi Gua Semar, kamu juga dapat mengunjungi gua-gua lain. Seperti Gua Kuda, Gua Pengantin, Gua Sumur dan beberapa gua lainnya. Penginapan Wisata Dataran Tinggi Dieng Wonosobo Apabila kamu ingin bermalam di datran tinggi Dieng Wonosobo, penginapan yang kamu dapat pilih adalah homestay atau hostel. Tidak terdapat hotel di dataran tinggi Dieng Wonosobo. Berikut adalah daftarnya 1. Tani Jiwo Hostel Dieng Tani Jiwo Hostel Dieng tanijiwohosteldieng Tani Jiwo merupakan salah satu hostel di dataran tinggi Dieng Wonosobo dengan bangunan baru disertai dengan interior minimalis. Buat kamu yang tidak terbiasa dengan menginap di hostel, sangat disarankan untuk menginap di sini. Dengan harga kurang lebih rupiah per malam, kamu sudah dapat menginap serta menikmati fasilitas di dalamnya. Terdapat kamar pribadi juga yang dapat dipesan untuk kapasitas 2 maupun 4 orang. Hostel yang terletak di jl. Raya Dieng, berjarak 460 m dengan Candi Arjuna dan 490 m dengan Rumah Makan Dieng. 2. Sikembar Hostel Dieng Sikembar Hostel Dieng Hostel yang satu ini memiliki desain eksterior yang cukup unik. Terdapat sebuah kolam di bagian depan dengan tempat duduk yang cukup bagus untuk berfoto. Dengan harga mulai dari rupiah saja kamu sudah dapat bermalam di Sikembar Hostel Dieng. Kamu juga dapat menginap di kamar pribadi mereka dengan kapasitas 2 orang. Berlokasi di Patak Banteng, hostel ini berjarak km dengan Telaga Warna Wonosobo dan km dengan Warung Api Selera Raja. 3. Kenzo Homestay Kenzo Homestay Dieng Pilihan homestay ini memang sangat cocok untuk kamu yang pergi dalam jumlah banyak serta memerlukan tempat kalian pribadi untuk nongkrong dan mengobrol. Salah satunya yaitu Kenzo Homestay yang memiliki harga kurang lebih rupiah per malam. Dengan bangunan modern dan kamar yang bersih, Kenzo Homestay memiliki 3 kamar dengan kapasitas 2 orang per kamar yang semuanya dapat kamu tempati dengan harga tadi. Berlokasi di Dieng Kulon, homestay ini berjarak 113 m dengan Rumah Makan Dieng dan 449 m dengan Candi Arjuna. 4. Cemara Homestay Cemara Homestay Dieng Homestay yang berlokasi di Jl. Raya Dieng Kulon ini memiliki harga sekitar rupiah per malam. Dengan harga tersebut, kamu sudah mendapatkan 3 kamar, dengan kapasitas 2 orang untuk masing-masing kamar. Berjarak 114 m dengan Rumah Makan Dieng, homestay ini berjarak 447 m dengan Candi Arjuna.
9EpfJag.
  • hqpspal075.pages.dev/205
  • hqpspal075.pages.dev/71
  • hqpspal075.pages.dev/322
  • hqpspal075.pages.dev/175
  • hqpspal075.pages.dev/280
  • hqpspal075.pages.dev/82
  • hqpspal075.pages.dev/359
  • hqpspal075.pages.dev/386
  • hqpspal075.pages.dev/259
  • sejarah kawah sikidang dieng wonosobo