Kemudiankomersialisasi seks di Indonesia berkembang pada masa pendudukan Jepang (antara tahun 1941-1945), setelah melihat sedikit dari aktifitas prostitusi pada masa pemerintahan kolonial Belanda, dengan menjadikan area-area perkebunan di bawah monopoli VOC sebagai ajang prostitusi bahkan dapat melegalkannya dalam bentuk perkawinan campur
ASRI Suasana Kampung Batik di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Semarang Utara, Jawa Tengah terlihat tertata rapi. Adimungkas/ SEMARANG, – Kampung Batik disebut sebagai saksi bisu atas terjadinya pertempuran lima hari di Semarang pada zaman penjajahan Jepang. Saat pertempuran itu, disertai dengan pembakaran dan penindasan yang dilakukan oleh kolonel Jepang pada tahun 1945 silam. Salah satu pengunjung, Nina Krisnawati nampak asyik menikmati pemandangan sepanjang jalan Kampung Batik, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Semarang Utara, Jawa Tengah. Bersama rekan kerjanya, mereka terlihat bahagia ketika melihat motif batik di sekeliling jalan. “Baru pertama kali, rencananya bulan November by trip bersama anak-anak untuk berkunjung ke Kampung Batik,” ujar Nina pada Rabu, 5 Oktober 2022. Ia mengaku akan mengajak siswa tingkat taman kanak-kanak TK untuk berkunjung ke Kampung Batik dengan tujuan memberikan edukasi. “Cari alternatif kegiatan berbeda usai dihantam pandemi. Apalagi untuk mengenalkan nilai budaya dan sejarah,” katanya. Disisi lain, salah satu perajin batik, Kristin menuturkan bahwa, Kampung Batik merupakan sentra kerajinan batik di era kolonial dan sempat terhenti karena tidak ada kegiatan membatik. Pada tahun 2005, Kampung Batik hidup kembali dan menjadi destinasi wisata budaya di Semarang selama 12 tahun terakhir geliat industri batik. “Hingga sekarang banyak warga yang mata pencaharian dari berjualan batik,” ucapnya. Menurutnya, awal mula keberadaan kampung batik tidak lepas dari pengakuan UNESCO terhadap batik Indonesia sebagai warisan dunia pada 2009 lalu. Bahkan berdasarkan sejarah, Kampung Batik dahulu pernah dibakar pada zaman penjajahan Jepang dengan tujuan, jika Belanda menduduki Indonesia lagi, sentra ekonomi tidak bisa diduduki lagi. “Namun, sekarang Kampung Batik sudah berubah menjadi indah dan cantik dengan banyak mural batik khas Semarang,” tuturnya. Kampung Batik merupakan salah satu tanda sejarah tentang adanya pertempuran 5 hari di Semarang yang dimana banyak pembakaran dan penindasan yang dilakukan oleh kolonel Jepang pada tahun 1945 silam. “Sebagai saksi bisu pertempuran 5 hari di Semarang,” tandasnya. Lingkar Network Adimungkas – Koran LingkarMengapapada masa pendudukan jepang para tokoh pergerakan nasional mengambil sikap kooperatif? herynahak6201 Karena dengan sikap kooperatif, Jepang dianggap dapat membantu sebagai pintu masuk untuk jalan kemerdekaan dari Belanda. 15 votes Thanks 31. More Questions From This User See All.
Warga Kampung Batik berusaha menghias kampungnya sebagai upaya menjadikan kampung ini sebagai destinasi baru di Kota Semarang. Foto dok. Alvian Oktafiyanto.MELESTARIKAN budaya yang ada di Indonesia merupakan salah satu hal yang harus dilakukan oleh masyarakat, termasuk anak muda. Salah satu budaya Indonesia yang perlu untuk dijaga adalah Kota Semarang, ada sebuah kampung yang dinamakan Kampung Batik. Penamaan itu, selain juga sebagai identitas wilayah, juga memiliki nilai ini konon dulunya merupakan sentra kerajinan batik di masa lampau era kolonial Belanda. Awal mula Batik Semarang sendiri muncul sekitar tahun 1800-an, hal ini berhubungan dengan dengan berdirinya Kota dari Batik Semarang dalam khasanah yang lebih luas banyak ditemui antara lain motif flora yang berupa kembang sepatu dan fauna yang berupa perjalanan sejarahnya, Batik Semarang ini berhubungan dengan percampuran budaya antara Arab, Jawa dan Cina yang diterjemahkan dalam bentuk gambaran Warag dalam sejarah dari tahun 1970 sampai 1980-an, eksistensi Kampung Batik Semarang sempat mati total karena tidak ada aktivitas untuk itu, warga berusaha nguri-nguri budaya batik di kampung ini. Baru kemudian pada tahun 2005 mulai ada kegiatan untuk menghidupkan kembali identitas Kampung sentuhan generasi mudanya, Kampung Batik Semarang kini menjadi salah satu kampung yang unik dan menarik, yang selalu dikaitkan dengan sejarah perkembangan batik di Semarang sejak zaman dulu hingga Batik sendiri terletak di wilayah Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur. Untuk sampai di tempat ini, pengunjung bisa menjadikan Pasar Johar atau Kota Lama Semarang sebagai kedua wilayah tersebut, arahkan kendaraan menuju Bundaran Bubakan. Dan pintu gerbang Kampung Batik berada di Jalan Patimura, dekat dengan Bundaran Bubakan tersebut. Pengunjung tidak perlu khawatir masalah biaya berkunjung ke Kampung Batik ini, karena pengunjung hanya perlu membayar parkir saja dan sudah bisa menikmati keunikan Kampung Batik.“Kampung Batik saat ini juga sedang dalam tahap renovasi dan dibuat lebih bagus. Akan ada lampu-lampu seperti Kota Lama Semarang supaya terlihat lebih menarik. Selain itu warga juga akan mengganti barang-barang yang sudah lama dengan yang baru,” ujar Ketua RT 04 Kampung Batik Tengah, Dwi Kristianto, baru-baru KelamKampung Batik ini bisa dibilang dulunya memiliki sejarah kelam. Pada zaman penjajahan Jepang, Kampung Batik Semarang ini dibakar oleh Jepang. Tidak hanya Kampung Batik tetapi kampung-kampung yang ada di sekitarnya juga, seperti Kampung Kulitan, Kampung Rejosari, Kampung tersebut dilakukan dengan maksud supaya kalau Belanda menduduki lagi, sentra-sentra ekonomi ini sudah tidak bisa digunakan lagi oleh Belanda. Termasuk semua alat-alat batik juga dirusak digarap menjadi kampung tematik pada tahun 2005-an, kriminalitas juga banyak dijumpai di kampung ini. Apalagi lokasinya yang berdekatan dengan Pasar Johar dan kawasan ekonomi di sekitarnya, membuat kampung ini dulunya kumuh karena padat Kampung Batik pun berusaha merombak citra kelamnya menjadi unik dan cantik. Setiap sudut jalan di Kampung Batik dihiasi mural yang menampilkan motif batik khas Semarang, cerita pewayangan, dan legenda asal usul Kota Kristianto menyampaikan, kampung tematik ini ada karena ide dari warga untuk mengubah citra wilayah yang dulunya gelap dan rawan tindak kejahatan atau kriminalitas, menjadi kampung yang dalam kawasan Kampung Batik ada juga spot Kampung Djadhoel yang berisi rumah-rumah berdesain kawasan ini tembok-tembok rumah warga juga dihiasi mural dan beberapa benda yang sengaja dipajang untuk dijadikan sebagai properti foto. Bagi pengunjung yang ingin merasakan nuansa lain saat berlibur, Kampung Batik ini sangat cocok untuk belajar budaya khususnya tentang batik Semarang.Alvian Oktafiyanto, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang-HS
Penindasan pemerkosaan dan perampasan menjadi kata kunci dalam memaknai kengerian penjajahan Jepang. Pria berseragam tentara, berkulit Asia, mengacungkan senapan dan melempar bom seolah-olah datang dari neraka yang disebut Jepang. Kuasa dan kontrol membakar keringat serta darah dalam keterpaksaan.Mengapapada zaman pendidikan Jepang bahasa Indone NP. NailaResti P. 06 April 2022 07:16. Pertanyaan. Mengapa pada zaman pendidikan Jepang bahasa Indonesia dijadikan sebagai pelajaran wajib di sekolah? Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba